Kamis, 17 September 2015

Sahabat Lama

Hari ini (Kamis, 10/9/2015) saya bertemu dengan dua orang sahabat lama. Ketika menghadiri pelantikan perangkat desa di Desa Padamulya Cihaurbeuti bertemu dengan Aam Salamah, terpaut satu tahun adik kelas Waktu di SMPN Cihaurbeuti (sekarang SMPN 1 Cihaurbeuti). Kami pernah bersama dalam kepengurusan OSIS SMPN Cihaurbeuti sekitar kurun waktu 1992-1993. Jadi sudah hampir 22 tahun. Kalau bertemu dengan sahabat lama topik pembicaraan ya sekitar tinggal dimana, anak sudah berapa, suami atau istri orang mana!Alhamdulillah bisa bersilaturahmi.

Selanjutnya  ketemu dengan Kang Ujang. Pada rentang 2003-2005 kami sering bersama, beliau adalah karyawan perusahaan fotokopi teman saya. Sekarang beliau sudah membuka usaha fotokopi sendiri, di pertigaan Cihaurbeuti Rajapolah. Senang melihat teman dapat tumbuh dan berkembang!

Senin, 14 September 2015

It's about 40!


Sejenak merenung agak mendalam!
tentang hari ini, 40 tahun kebelakang.
tak ingin terlalu berbanyak kata
tak ingin bercerita tentang apa yang telah dan apa yang ingin!
toh aku bukan apa-apa!
tak ingin bercerita tentang siapa, mengapa, dan bagaimana!
toh aku bukan siapa-siapa!
aku hari ini adalah aku yang seolah lupa meletakan keakuanku!
aku hari ini adalah aku yang harus beristighfar atas istighfarku!
aku hari ini adalah aku dengan segala telanjang jiwaku!
jiwa yg berlumur khilaf!
jiwa yang berjalan tertatih-tatih menuju kesejatiannya!

40 tahun sudah !
Hanya ingin bertanya pada diri ini!
tentang bekal untuk kehidupan yang tidak berkesudahan!
tentang Tuhan....dimana aku letakkan!
tentang jejak amal!
tentang hidup yang memberikan manfaat!

Hari ini dengan tekad terkuat!terus berusaha menjadi hamba Alloh yang baik!

Selasa, 01 September 2015

Warung Abas Kawali

Tempatnya sangat sederhana
Warung makan ini merupakan salah satu warung makan tanpa nama. Warung Nasi Abas, begitulah orang-orang biasa menyebutnya. Tempatnya sederhana dan tanpa plang nama. Warung Nasi Abas Kawali boleh jadi merupakan anomali dari teori pemasaran modern. Di sini jangan harap anda datang duduk manis kemudian pelayan datang menanyakan pesanan dan anda makan dengan tenang. Kalau sedang jam makan siang anda harus siap berdesakan, berlomba mencari piring kosong dan tempat kosong. Terkadang anda harus siap antri menunggu nasi masak. Salah satu daya tarik di Warung Nasi Abas adalah nasinya yang khas...dimasak dina seeng dihawu dan diakeul dina nyiru, menghasilkan sangu akeul yang harum dan pulen!
Disini anda melayani sendiri
Di warung nasi ini kita bisa bebas wara-wiri di dapur, menikmati suasana dapur tradisional.
Antri Nasi sama Bu Hajinya
Hanya ada pemilik yang merangkap juru masak sekaligus kasir!dan seorang pembantu.
Bersahaja itu nikmat
Nasi yang dimasak di Anglo dan diakeul (sangu akeul)
Lokasi Warung Nasi Abas Kawali
Warung Nasi Abas Kawali! Legendaris bagi penikmat kuliner di wilayah Ciamis. Ditempat inilah kita bisa menikmati nasi hangat dengan menu rumahan, murah, nikmat ditengah semilir angin dan pemandangan indah pesawahan!



Nostalgia Sang Ataper! (Ekspedisi Lampung IV)

KRL Bekas di Stasium Purwakarta
Gerbong-gerbong bekas KRL yang ditumpuk bak kardus di sisi Stasiun KA Purwakarta seolah memaksaku menarik ingatan ke masa 15 tahun ke belakang. Beberapa atap bekas gerbong itu pernah aku naiki. Gerbong yang berwana birulah favoritku kalo naik atap kereta, mudah naiknya dan nyaman diatasnya. Sadar sepenuhnya bahwa itu berbahaya. Tapi seperti hal lainnya, terkadang kita dipaksa keadaan. Mengharap kereta tak penuh di jam sibuk bak pungguk merindukan bulan. Naik menempuh resiko dan tantangan lebih baik dari pada bertahan dalam ketidakpastian.  Uluran tahan ataper lain yang membantu naik ke atas KRL seolah bahasa solidaritas tingkat tinggi yang hanya bisa dimaknai oleh mereka yang mengalami.

Masa-masa magang di Harian Bisnis Indonesia antara tahun 2000-2001 memaksaku untuk mengikuti ritme hidup di Ibukota. Berdesakan berebut ruang. Semua seperti memburu waktu. Dinamika hidup yang memaksa diri untuk tunduk. Nyeker dari Stasiun Kota (Beos) ke Depok karena sepatu diembat maling di Musholla Stasiun, ditangkap Polsuska karena tidak beli karcis, KRL dan ekosistemnya adalah mozaik hidup yang menarik untuk dikenang. Sekarang KRL (Commuter Line) lebih tertib, beberapa langkah lebih maju. 

sumber foto :www.antaranews.com


Senin, 24 Agustus 2015

Stasiun Ciamis, Petualangan Bermula! (Ekspedisi Lampung II)


Stasiun Ciamis +199 adalah Stasiun Kecil. Arti +199 belum lama kupahami. +199 artinya Stasiun Ciamis berada 199 meter di atas permukaan laut. Dulu waktu masih sering menggunakan KRL bingung dengan angka itu. Misal Stasiun UI +13, apakah panjang stasiunnya lebih 13 meter dari panjang normal atau apalah....heheheh. Tidak semua Kereta Api berhenti di Stasiun Ciamis. Untuk KA Ekonomi  hanya Serayu (Purwokerto-Jakarta), Kahuripan (Bandung-Kediri) dan Pasundan  (Bandung-Surabaya) sementera untuk KA Bisnis hanya  KA Mutiara Selatan (Bandung-Surabaya).
Squadra SS di depan Stasiun Ciamis (Ekspedisi Cilacap)
Kamis, 13 Agustus 2015 muhibah menuju Lampung dimulai. Alhamdulillah atasan memberikanku ijin dua hari. Sebenarnya ingin menikmati perjalanan dengan Bus Budiman tapi akhirnya kuputuskan untuk naik KA Serayu Pagi (Purwokerto - Senen). Mas Annas rekan saya dari Cilacap akan naik KA Bogowonto, kami sepakat untuk bertemu di Stasiun Jatinegara selanjutnya naik Commuter Line ke kediamannya Mas Kurniawan Budi di Depok. 
KA Serayu Pagi (Purwokerto-Pasar Senen JKT)
Akhirnya pada pukul 09.37 WIB Ka Serayu Pagi tiba di Stasiun Ciamis. On time banget!Salut untuk jajaran PT KAI. Naik kereta api saat ini berbeda 180 derajat dengan naik kereta api 10 tahun ke belakang!Ketidakteraturan, ketidaktepatan, kekotoran dan pedagang asongan yang hilir mudik di gerbong kereta tidak akan kita jumpai lagi. Walaupun belum 100% tapi perubahannya sangat signifikan!....akhirnya tooooottttt klakson tanda kereta berangkat menyalak!jug gijag gijug gijag gijug....kereta berangkat.


Minggu, 23 Agustus 2015

Sadang Serang Nomor 26, Sebuah Starting Point (Ekspedisi Lampung 1)

Squadra SS (Kang Dedi yg Motret)
Akhirnya apa yang direncanakan dulu bersama kawan-kawan tiba juga waktunya. Dulu kami (Mahasiswa S2-CIO  : Kurniawan Budi S, Dedi Z.A, Septafiansyah DP, Annas WP, Apriandi dan saya) berencana kalau Septa menikah kita akan ke Lampung, menghadiri pernikahannya sekaligus reuni kecil-kecilan di Lampung. Mengenang masa-masa indah dalam "tekanan" selama menempuh program S2 Informatika opsi Chief Information Officer di ITB. 

Kebersamaan itulah yang membuat kami kuat menghadapi tekanan. Di tengah tekanan dan kecemasan kami masih bisa menikmati hangatnya dinamika persahabatan....saling berbagi cerita...saling bully...saling bantu! Dua tahun di salah satu kos-kosan di seberang Terminal Sadang Serang terasa tidak begitu lama. Kami bersama di tengah keragaman karakter dan kebiasaan. Sesuatu yang akan selalu kami kenang!

Secara pribadi aku bertekad bahwa wisuda sebagai penasbihan kami selesai menempuh pendidikan tidak akan menyelesaikan persahabatan kami. Begitu juga teman-teman yang lain. Sampai saat ini kami masih intens saling bully di Grup Whatsapp. Ikatan persahabatan dan persaudaraan kami tidak kalah bernilai dengan selembar Ijazah S2 Informatika ITB. Pembelajaran Hidup di SS hanya kalah dengan dinamika hidup  di Wisma Felicia Kukusan Depok! Pembelajaran di SS hanya minus romantika perjuangan menahan lapar yang berkepanjangan. 

Mudah2an persahabatan, persaudaran dan silaturahim kami terus terjalin dan menjadi wasilah untuk yang produktif untuk mencapai ridho Alloh SWT!

Kemarau Mungkin Menjelang

Suhu udara malam hari sudah ada dingin-dinginnya. Gemintang mulai sering terlihat di langit malam. Melalui running di televisi, Mei-Agustus ...